TIMES MAGELANG, JAKARTA – Mantan pebalap MotoGP Jorge Lorenzo akhirnya membuka tabir salah satu rahasia terbesarnya dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015. Di tengah rivalitas panas dengan Valentino Rossi, Lorenzo mengaku melakukan langkah ekstrem demi memastikan performanya selalu berada di level tertinggi.
Musim 2015 memang tercatat sebagai salah satu musim paling kontroversial dalam sejarah MotoGP. Lorenzo keluar sebagai juara dunia ketiga kalinya, sementara Rossi melontarkan tuduhan konspirasi yang melibatkan Marc Marquez. Polemik tersebut bahkan masih menjadi perbincangan hingga satu dekade kemudian.
Kini, Lorenzo menceritakan obsesinya untuk mengalahkan Rossi—yang saat itu masih menjadi rekan setimnya di Yamaha—dengan persiapan fisik yang nyaris tak terbayangkan.
“Saya banyak berinvestasi untuk olahraga saya,” ujar Lorenzo, dikutip dari Crash, Sabtu (27/12/2025).
Ia mengungkapkan, salah satu langkah ekstrem yang diambil adalah memodifikasi motorhome pribadinya. Kendaraan tersebut tidak hanya menjadi tempat istirahat, tetapi juga pusat pemulihan fisik berteknologi tinggi.
“Saya membeli motorhome yang bisa dibongkar pasang sesuai keinginan. Saya bisa menyusunnya ulang sesuai kebutuhan saya sendiri,” katanya.
Yang paling mengejutkan, Lorenzo memasang cryosauna di dalam motorhome tersebut. Setelah setiap sesi latihan dan balapan, ia menjalani terapi suhu ekstrem hingga minus 180 derajat Celsius selama tiga menit.
Terapi ini dikenal sebagai whole body cryotherapy, yang bertujuan mempercepat pemulihan otot, mengurangi peradangan, dan menjaga kondisi tubuh tetap prima di tengah jadwal balap yang padat.
“Saya melakukan ini sepanjang musim 2015,” ungkap Lorenzo.
Namun, seluruh proses tersebut sengaja dirahasiakan. Alasannya sederhana: motorhome milik Valentino Rossi selalu terparkir tepat di sebelahnya.
“Saya ingin merahasiakannya karena motorhome Valentino selalu berada di samping saya. Saya meminta asisten memposisikannya agar tidak terlihat,” ujar pebalap asal Spanyol itu.
Bahkan, menurut Lorenzo, tak semua orang di timnya mengetahui rahasia tersebut.
“Asisten Valentino tidak boleh tahu. Manajer saya pun tidak mengetahuinya. Semua itu demi mendapatkan keuntungan kompetitif,” tegasnya.
Tak berhenti di situ, Lorenzo juga membawa tim pendukung pribadi yang lengkap, termasuk dokter dan fisioterapis, untuk memastikan kondisi fisiknya selalu optimal.
“Saya melakukan segalanya dan menginvestasikan segalanya agar setiap hari bisa menjadi lebih kuat,” ucapnya.
Setelah musim penuh intrik tersebut, hubungan internal di Yamaha memburuk. Lorenzo akhirnya hengkang ke Ducati pada 2017 sebelum menutup karier MotoGP-nya pada akhir 2019 bersama tim pabrikan Honda akibat cedera.
Pengakuan ini menambah lapisan baru dalam kisah rivalitas legendaris Lorenzo dan Rossi—sebuah duel yang tak hanya terjadi di lintasan, tetapi juga di balik layar, dengan teknologi, strategi, dan obsesi sebagai senjata utama.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lorge Lorenzo Bongkar Taktik Rahasia Juara MotoGP 2015, Cryosauna Disembunyikan dari Valentino Rossi
| Pewarta | : Imadudin Muhammad |
| Editor | : Imadudin Muhammad |