TIMES MAGELANG, BANDUNG – Di tengah maraknya persaingan bisnis kuliner, sebuah rumah makan bernama Sinar Berkah mampu mempertahankan eksistensinya dengan mengandalkan kekuatan rasa dan suasana yang hangat.
Berlokasi strategis di kawasan perkotaan, tempat ini menjadi persinggahan favorit bagi keluarga, pekerja kantoran, hingga komunitas ibu-ibu pengajian yang mencari sajian khas Sunda autentik.
General Kasir Kedai Nasi Sinar Berkah, Nia, mengungkapkan bahwa sejak dibuka, rumah makan ini selalu berupaya menghadirkan pengalaman bersantap yang nyaman bagi setiap pengunjung. “Kami buka setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. Memang puncak keramaian ada di akhir pekan, di mana jumlah pengunjung bisa mencapai 200–300 orang per hari,” ujarnya, Jumat (15/08/2025).
Meski menyajikan berbagai hidangan khas Sunda, Sinar Berkah punya satu menu andalan yang menjadi primadona pengunjung: bunga pepaya. Hidangan ini diolah dengan cita rasa khas dan racikan bumbu yang pas, membuatnya banyak diburu pelanggan setia.
“Bunga pepaya ini yang paling sering dipesan. Banyak pengunjung yang memang datang khusus untuk mencoba menu ini,” kata Nia. Keunikan rasa bunga pepaya yang pahit namun segar berpadu dengan rempah menjadikannya pilihan favorit bagi pencinta masakan tradisional.
Nia pun mengungkapkan bahwa untuk menciptakan suasana yang hidup, Sinar Berkah memutar musik latar dari berbagai genre melalui kanal YouTube. Bagi Nia, musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga pengisi keheningan yang membuat suasana makan lebih santai.
“Kalau tidak ada musik, suasananya sepi. Dengan musik, pengunjung bisa lebih rileks, bahkan kadang ikut bernyanyi pelan sambil makan,” ujarnya sambil tersenyum. Meski sempat terdengar wacana adanya kewajiban pembayaran royalti untuk musik yang diputar di ruang publik, ia menyebut hingga kini belum ada pihak yang datang secara resmi menagih.
Nia menjelaskan bahwa segmen pengunjung Sinar Berkah cukup beragam. Di hari kerja, banyak tamu berasal dari instansi pemerintah atau swasta di sekitar lokasi, sementara akhir pekan didominasi oleh keluarga. Komunitas ibu-ibu pengajian dan kelompok lansia juga kerap menjadi pelanggan setia.
“Kebanyakan pengunjung datang bersama keluarga. Ada juga yang datang dalam rombongan karena sudah memesan tempat sebelumnya,” tuturnya.
Promosi dari Mulut ke Mulut yang Efektif
Menariknya, strategi pemasaran Sinar Berkah lebih banyak mengandalkan promosi dari mulut ke mulut dibandingkan iklan berbayar. Walau memiliki akun Instagram untuk berbagi foto menu dan suasana, dampak terbesarnya justru berasal dari rekomendasi pelanggan yang puas.
“Banyak yang bilang ke teman atau keluarganya setelah makan di sini, lalu datang lagi membawa orang baru. Rantai kepuasan pelanggan ini yang menjaga Sinar Berkah tetap ramai,” kata Nia.
Bagi Nia, kepuasan pelanggan adalah tujuan utama. Ia menegaskan bahwa Sinar Berkah berkomitmen menjaga kualitas rasa dan pelayanan agar setiap pengunjung merasa puas. “Bagi yang belum pernah datang, silakan mencoba. Kami jamin puas,” ujarnya yakin.
Suasana ramah, menu lezat, dan harga yang bersahabat membuat rumah makan ini menjadi pilihan favorit warga sekitar dan tamu dari luar kota. Kehadiran Sinar Berkah bukan hanya menambah kekayaan kuliner Sunda di Bandung, tetapi juga menjadi tempat berkumpul yang menghadirkan kehangatan dan kebersamaan.
Fenomena seperti Sinar Berkah menunjukkan bahwa kuliner tidak hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman. Dengan memadukan resep tradisional, pelayanan bersahabat, dan atmosfer yang nyaman, rumah makan ini berhasil menarik hati berbagai kalangan.
Dalam dunia kuliner yang semakin kompetitif, keberhasilan Sinar Berkah menjadi bukti bahwa mempertahankan identitas dan kualitas adalah kunci untuk bertahan. Apalagi, Bandung sebagai kota kreatif menawarkan banyak pilihan kuliner, sehingga setiap rumah makan dituntut memiliki keunikan tersendiri.
“Sinar Berkah bukan sekadar tempat makan, tetapi juga ruang pertemuan dan perayaan rasa khas Sunda. Menu bunga pepaya yang melegenda, musik yang menghidupkan suasana, serta promosi organik dari pelanggan setia membuatnya menjadi salah satu destinasi kuliner yang layak dikunjungi. Dalam kesederhanaannya, Sinar Berkah berhasil meramu elemen-elemen penting yang dicari pengunjung: rasa, suasana, dan keramahan,” pungkas Nia.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kedai Nasi Sinar Berkah: Kuliner Khas Sunda yang Menyatu dengan Kehangatan Keluarga
Pewarta | : Djarot Mediandoko |
Editor | : Faizal R Arief |