TIMES MAGELANG, PACITAN – Dua dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pacitan terpaksa berhenti beroperasi selama sepekan terakhir. Penyebabnya diduga karena adanya keterlambatan pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Kondisi ini dibenarkan Koordinator Wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pacitan, Listiana Asworo.

“Iya betul. Sebetulnya kami tidak boleh berstatemen kalau tidak ada perintah dari pimpinan. Tapi untuk masalah ini ada dua SPPG yang berhenti operasi, kendalanya sama, yakni pencairan. Namun kami sudah follow up, kemungkinan hari ini dicairkan. Jadi insyaallah besok sudah bisa beroperasi kembali,” ujar Listiana saat dikonfirmasi, Selasa (18/11/2025).

Dua dapur yang berhenti itu berada di SPPG Tremas, Kecamatan Arjosari, dan SPPG Ngadirojo. Menurut Listiana, mekanisme pembayaran MBG dilakukan per periode. Seharusnya dana periode bulan ini sudah cair, namun realisasinya tertunda.

“Pembayarannya per periode, jadi tidak ada tunggakan. Harusnya periode bulan ini dicairkan, hanya saja ada keterlambatan. Mungkin sistemnya, karena itu dari pusat langsung. Kami juga tidak bisa memastikan detailnya. Dari kami memang hanya belum menerima, apakah ada kendala sistem atau hal lain,” jelasnya.

Saat ini, total dapur SPPG yang sudah beroperasi di Pacitan berjumlah 20 titik. Sementara Kecamatan Bandar menjadi satu-satunya wilayah yang belum memiliki dapur MBG aktif.

Listiana berharap pencairan bisa kembali lancar agar pelayanan gizi untuk anak sekolah tidak terganggu.

Program MBG di Pacitan selama ini menjadi salah satu upaya pemerintah meningkatkan kualitas gizi anak melalui penyediaan makanan sehat setiap hari belajar. (*)