TIMES MAGELANG, JEMBER – Memasuki bulan Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day) yang jatuh pada 27 September 2024, Java Lotus Hotel Jember (J-Lo) menawarkan paket wisata atau berlibur merengkuh pengalaman baru dan mengesankan.
Berkolaborasi dengan agen perjalanan, J-Lo menawarkan paket wisata menarik, terjangkau, dan sangat layak dicoba khususnya bagi pelancong yang datang dari luar Jember.
Yuk, ulik selengkapnya serunya paket wisata bersama Warna Indonesia Tour and Travel ini.
Paket Explore Ijen Sunrise & Jember Day Tour dibuka dengan biaya Rp1.000.000 nett/pax berlaku untuk minimal pemesanan empat orang.
Biaya paket wisata yang ditawarkan ini sudah termasuk penginapan hotel bintang empat di Jember yakni di J-Lo.
J-Lo menyediakan dua kamar, tipe Deluxe selama 3 hari 2 malam, lengkap dengan paket sarapan untuk dua orang untuk masing-masing kamar.
Jeffrey Wibisono V., General Manager J-Lo mengatakan, selain penginapan, biaya paket wisata juga termasuk tiket masuk ke lokasi wisata dan transportasi menuju Ijen serta Rembangan.
Kendaraan yang digunakan untuk mengantar peserta tur juga tidak kaleng-kaleng.
Kendaraan dilengkapi dengan sistem pendingin. Wisatawan juga mendapatkan makanan ringan, hiking, dua botol air mineral, pemandu wisata selama di kawasan wisata Ijen, surat keterangan sehat, masker gas, dan head lamp.
Namun, peserta tur juga perlu membawa perlengkapan sendiri seperti troli dorong bagi yang tidak kuat naik atau turun Ijen, asuransi, sepatu, jaket, sarung tangan, balaclava (pelindung kepala), tracking pole, dan jas hujan.
Jeffrey mengingatkan, bagi calon peminat paket Explore Ijen Sunrise & Jember Day Tour yang memiliki riwayat kesehatan berisiko tinggi seperti penyakit jantung, darah tinggi, asma atau sesak nafas, tidak disarankan untuk mengikuti tur ini karena membutuhkan stamina yang mumpuni.
Apalagi, akses dari tempat wisata Ijen menuju fasilitas kesehatan terdekat jaraknya cukup jauh.
Kendati demikian, Jeffrey mengungkapkan bahwa pendakian ke Kawah Ijen masih menjadi perjalanan wisata yang selalu meninggalkan kesan mendalam bagi setiap wisatawan.
"Dan mengundang rasa penasaran bagi yang belum sempat," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Senin (2/9/2024).
Selain itu, Ijen merupakan salah satu tempat wisata yang sangat memikat wisatawan domestik maupun internasional.
Terlebih, pada kawah Gunung Ijen terdapat api biru (blue fire) yang merupakan salah satu dari dua fenomena blue fire di dunia, dan hanya muncul sekitar pukul 02.00 WIB - 04.00 WIB.
"Keindahan pemandangan selama tracking dengan ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut, matahari terbit (sunrise), dan kawah belerangnya benar-benar memanjakan mata tamu-tamu yang datang. Lokasi Kawah Ijen ini terletak di antara dua kabupaten, yakni Bondowoso dan Banyuwangi. Di sisi barat Kawasan Ijen ada bendungan yang dibangun di masa kolonial Belanda guna menghindari luapan material dari Kawah Ijen," jelas Jeffrey.
Jika jadwal pada hari pertama paket wisata adalah mendaki Gunung Ijen, maka jadwal wisata di hari kedua adalah mengekplorasi jajanan Kota Jember.
Di sini, peserta tur berkesempatan menggali kekhasan jajanan dari Jember dengan mengunjungi berbagai sentral UMKM yang menjajakan berbagai rupa jajanan khas Jember seperti prol tape, suwar-suwir, edamame, okra, berbagai jenis coklat, kopi, hingga tape singkong.
Produk-produk tersebut juga dapat dijumpai di TokoKoe, sudut UMKM yang ada di J-Lo apabila peserta tur ingin membeli oleh-oleh tambahan.
"Jadi peserta paket Explore Ijen Sunrise & Jember Day Tour, tidak hanya menyegarkan kembali jiwa raga, tapi juga menularkan keriangan, kesehatan mental bagi sanak saudara atau kolega yang mendapatkan oleh-oleh dari Jember," ujar Jeffrey.
Usai menjelajahi Ijen dan Kota Jember, pada waktu sore menjelang istirahat malam, peserta tur berkesempatan menikmati waktu santai di berbagai sudut hotel seperti Sky Lounge Rooftop Cafe sambil menikmati pemandangan kota saat malam hari sembari diiringi live music yang merdu.
Di hari ketiga tur, peserta melanjutkan menjelajahi Jember dengan menuju puncak Rembangan untuk menikmati panorama Jember, hamparan Perkebunan Rayap, dan pegunungan Argopuro.
Dari kawasan puncak Rembangan yang dibangun pada masa kolonial Belanda sekitar tahun 1937, peserta tur dapat menikmati lembah subur Kota Jember dari ketinggian.
Di kawasan Perkebunan Rayap, peserta dapat merasakan berjalanan di hamparan persawahan yang miring (terasering) serta mengunjungi peternakan sapi perah, kebun buah naga, dan kebun bunga.
Saujana alam Rembangan ini makin mengesankan dengan keberadaan Villa Belanda yang kokoh dan eksotik, yang kini telah menjadi Hotel Rembangan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Peringati Hari Pariwisata Dunia, J-Lo Ajak Wisatawan Keliling Jember Sampai Puas
Pewarta | : M Abdul Basid (MG) |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |